Jumat, 30 Mei 2008

SUBSTANSI PEMBELAJARAN

SUBSTANSI PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran. 2. Penentuan Kreteria Test. 3. Strategi (Metode, Sistem dan Teknik) Pembelajaran. 4. Materi Pembelajaran. 5. Rencana Kegiatan Pembelajaran. 6. Sarana dan Waktu Pembelajaran. 7. Evaluasi Proses Pembelajaran.
PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi ialah serangkaian upaya mengukur dan menilai suatu proses, sehingga diketahui tingkat tercapai tidaknya tujuan proses tersebut.
FUNGSI EVALUASI
1. Untuk Mengetahui Berhasil Tidaknya Tujuan Proses Pembelajaran. 2. Umpan Balik bagi kepentingan penataan proses pembelajaran berikutnya yang lebih baik dari pada sebelumnya. LIPUTAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
1. menentukan obyek yang diukur, 2. mengukur, 3. mencapai hasil pengukuran, 4. mentransformasikan ke dalam nilai, 5. mengambil keputusan lulus dan tidaknya mahasiswa, 6. efektif dan tidaknya dosen mengajar, 7. baik buruknya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, 8. efektif tidaknya sarana dan alokasi waktu dalam proses pembelajaran.
SYARAT-SYARAT SOAL UJIAN
1. valid (mengukur apa yang semestinya diukur dan yang sejalan dengan tujuan proses pembelajaran). 2. relevan (sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditentukan dalam tujuan proses pembelajaran). 3. spesifik (tidak menimbulkan ambivalensi atau spekulasi). 4. representatif (semua pokok bahasan terwakili). 5. seimbang (pokok bahasan terpenting ditanyakan paling banyak dibanding dengan pokok bahasan yang penting)
STRUKTUR SOAL
Fungsi strukturisasi soal: Untuk menjaga agar terpenuhi semua syaratnya, yaitu: valid, relevan, spesifik, representatif, dan seimbang. Langkah Strukturisasi Soal: 1. Buat kisi-kisi spesifikasi soal dengan mengakses pada tingkat-tingkat kemampuan kognitif, dan pada ordinat pokok-pokok bahasan. 2. Setelah diketahui berapa jumlah soal yang harus dibuat dalam satu pokok bahasan tertentu untuk satu tingkat kemampuan kognitif, buat soal secara terstruktur DASAR PEMIKIRAN PENENTUAN BOBOT SOAL
1. Adanya tingkat kesukaran menjawab item-item soal tersebut. 2. Adanya pembobotan soal akan memberikan peluang untuk menghargai mahasiswa lebih tinggi untuk setiap kemampuannya menyelesaikan soal yang derajat kesukarannya lebih tinggi pula, dan sebaliknya.
PEDOMAN PENENTUAN BOBOT SOAL
1. Bobot tinggi diberikan pada soal yang tingkat kemampuan yang dimintanya sama dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran, 2. bobot yang lebih tinggi diberikan dengan merujuk tingkat yang lebih tinggi di antara bobot tinggi tersebut, demikian pula sebaliknya. (Setelah masing-masing item soal ditentukan bobotnya, barulah soal tersebut siap diujikan).
MENGUKUR HASIL UJIAN
1. Menentukan bobot masing-masing item soal. 2. Mengoreksi jawaban soal ujian secara obyektif dan memberi angka kuantitatif.
MENILAI HASIL UJIAN
Jumlah bobot yang diperoleh mahasiswa dari suatu ujian adalah hasil pengukuran yang dinyatakan secara obyektif dan kuantitatif. Hasil pengukuran ini barulah merupakan angka yang diperoleh masing-masing mahasiswa. Angka tersebut harus diproses menjadi nilai, misalnya angka 60 sampai dengan 69 bernilai cukup. Dapat ditentukan bahwa nilai tersebut merupakan nilai terendah untuk kategori lulus. Ini artinya bisa saja suatu institusi pendidikan menentukan nilai terendah untuk kategori lulus, di atas atau dibawah nilai tersebut.
FUNGSI UJIAN
1. Mengukur efektifitas belajar mahasiswa agar dapat diketahui kemampuan umum mereka dalam kelas, agar diketahui apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sudah tepat, terlalu tinggi atau terlalu rendah bagi mahasiswa dalam kelompok kelas itu. 2. Mengukur kemampuan institusional mereka agar diketahui kemampuan individual masing-masing di antara mahasiswa lainnya dalam kelas, agar diketahui apakah seorang mahasiswa patut diluluskan atau tidak. (Dengan demikian terdapat dua obyek penilaian, yaitu: penilaian kemampuan umum, dan kemampuan individual mahasiswa).
SYARAT PENILAIAN KEMAMPUAN INDIVIDUAL
1. Soal ujian harus spesifik, dalam arti tingkat kemampuan dalam setiap soal harus sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. 2. Penilaian dilakukan secara dikotomis, dalam arti bobot yang diberikan pada jawaban mahasiswa harus ekstrem mendekati atau ekstrem menjauhi bobot soal yang ditetapkan. (Syarat yang kedua ini berkaitan dengan kepentingan penilaian secara tegas, sehingga jelas yang lulus dan yang tidak, serta terkurangi daerah ketidak pastian).
SYARAT PENILAIAN KEMAMPUAN UMUM
1. Soal tidak selalu harus spesifik, dan 2. Penilaian dikotomis dihindari untuk memperoleh tingkat kemampuan rata-rata maha-siswa dalam kelas.
KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM EVALUASI
1. Penilaian Acuan Patokan (Creterion Reference), 2. Penilaian Acuan Norma (Norm Reference). P A P Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang didasarkan pada nilai baku yang telah ditentukan terlebih dahulu sebelum ujian dilaksanakan. Nilai baku ini merupakan kreteria kelulusan, dalam arti mereka yang dapat nilai baku ke atas, dinyatakan lulus. Nilai baku dapat berupa persyararatan capaian sejumlah nilai, misalnya 60 % ke atas, dapat pula berupa persyaratan capaian sejumlah tujuan pembelajaran, misalnya 3 dari 5 tujuan pembelajaran, artinya mereka yang dapat mencapai 3 dari 5 tujuan pembelajaran diputuskan lulus. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PAP
Mutu pendidikan dapat dipertahankan, dalam arti hanya mereka yang dapat menyamai atau melebihi nilai baku tersebut yang dapat lulus,tak ada spekulasi, tak ada katrol karena nilai baku telah ditetapkan. Kelemahan PAP muncul jika nilai baku itu terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Untuk mengatasi kelemahan ini ujian serupa dengan soal serupa harus diselenggarakan beberapa kali sehingga terbukti memberikan keterandalan prosedur (reliability) yang tinggi. Selanjutnya soal tersebut dikumpulkan dalam bank soal untuk ujian-ujian di belakang hari. Dalam hal ini PAP dapat digunakan karena nilai baku yang ditetapkan telah teruji sebagai standar kelulusan yang pantas.
P A N
Penilaian Acuan Norma (PAN) merupakan cara pengambilan keputusan dengan mengunakan norma nilai rata-rata kelas atau norma kelompok sebagai acuan. Norma demikian dijadikan standar kelulusan. Jelas dalam hal ini norma tersebut baru ditentukan setelah jawaban dikoreksi, dan diketahui nilai rata-rata kelas atau kelompok.
KELEMAHAN DAN KEUNTUNGAN PAN
Kelemahan PAN: 1. Jumlah kelulusan menjadi tinggi. 2. standar mutu pendidikan akan terkorbankan ketika sebagian besar mahasiswa suatu kelas atau kelompok tergolong “slow learners”. 3. kurang dapat memotivasi mahasiswa untuk berpacu meraih prestasi tinggi. Bahkan mereka yang kurang pandai atau sedang-sedang saja yang biasanya jumlahnya besar dapat memaksa mereka yang pandai yang biasanya jumlahnya kecil untuk tidak mencoba meraih angka tinggi, sebab angka tinggi ini akan menaikkan nilai rata-rata kelas atau kelompok yang berarti mereka bisa tidak lulus. Kegunaan PAN: Penggunaan PAN lebih tepat sebagai alat diagnostik atau alat seleksi, misalnya seleksi ujian masuk suatu lembaga pendidikan.

Tidak ada komentar: